Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SUKU KAJANG DI BULUKUMBA


 

Gambar Suku Kajang Di Bulukumba

SUKU KAJANG DI BULUKUMBA

Bulukumba merupakan salah satu kabupaten yang yang berada di provinsi Sulawesi Selatan.Bulukumba terkenal dengan dunia pariwisata dan adat budayanya. Selain wisata bahari,bulukumba terkenal dengan adat budaya suku kajang. 

Kajang merupakan salah satu kecamatan yang terdapat dalam kabupaten Bulukumba.wilayah kecamatan kajang ini memiliki suatu adat dan keunikan tersendiri oleh sekumpulan masyarakat aslinya,yakni suku yang masih memegang teguh adat istiadat dan kepercayaan tersendiri.

Suku Kajang juga terkenal dengan hukum adatnya yang sangat kental dan masih berlaku hingga sekarang. Mereka menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal moderenisasi, kegiatan ekonomi dan pemerintahan Kabupaten Bulukumba. Mungkin disebabkan oleh hubungan masyarakat adat dengan lingkungan hutannya yang selalu bersandar pada pandangan hidup adat yang merekayakini.  

Kecamatan Kajang terbagi dalam 8 desa, dan 6 dusun. Kajang di bagi dua secara geografis, yaitu Kajang dalam (mereka disebut tau kajang) dan Kajang luar (orang-orang yang berdiam di sekitar wilayah kajang dan penduduk Kajang ini relatif modern, mereka disebut tau lembang).

KAJANG HITAM

Suku Kajang ini adalah suku yang mencintai alam. Kecintaan Suku Kajang terhadap lingkungan dikarenakan Suku Kajang yang menganggap hutan selayaknya ibu sendiri, karena ibu adalah sosok yang dihormati dan dilindungi.
Ciri khas yang ada pada Suku Kajang ini adalah pakaian yang dikenakan oleh Suku Kajang, Suku kajang selalu menggunakan pakaian berwarna hitam dan tidak memakai alas kaki. Jika ada wisatawan yang ingin berkunjung maka pakaian yang diwajibkan memakai pakaian berwarna hitam. Karena menurut Suku Kajang warna hitam memiliki makna persamaan, persatuan dalam segala hal, dan kesederhanaan.


AMMATOA

Secara etimologi, Ammatoa terdiri dari dua kata yaitu Amma (bapak) dan Toa (tua). Pengertian Ammatoa bukan hanya bapak yang sudah tua umurnya namun lebih kepada seseorang yang dituakan karena memiliki pengetahuan yang luas serta berperilaku baik dan bijak. 

Istilah Ammatoa dimulai sejak datangnya 'Tomanurung' (menurut kepercayaan; Tomanurung adalah cikal bakal masyarakat di Sulawesi Selatan). Ammatoa yang petama adalah Datuk Moyang dan sampai sekarang sudah Ammatoa yang ke-22 sejak Ammatoa yang pertama.

Ammatoa merupakan pemimpin adat tertinggi dalam komunitas Adat Kajang dengan masa jabatan seumur hidup, artinya sampai orang yang sudah dilantik menjadi Ammatoa meninggal dunia.

Pengangkatan Ammatoa tidak berdasarkan pilihan rakyat, bukan juga merupakan pewarisan dari orang tuanya ataupun penunjukan dari pemerintah. Masyarakat memahami dan mempercayai bahwa

Ammatoa ditunjuk langsung oleh Turiek Akrakna (Tuhan Yang Maha Kuasa) melalui proses ritual di dalam hutan keramat bernama hutan Tombolo.

Yang paling penting adalah seorang Ammatoa haruslah orang yang jujur, tidak pernah menyakiti, menjaga diri dari perbuatan jahat, tidak merusak alam serta senantiasa mendekatkan diri pada Turiek Akrakna (Tuhan Yang Maha Kuasa) kutipan dari Rumah belajar.com


PEMIMPIN KAJANG ILALANGEMBAYYA

Struktur kelembagaan adat Ammatoa Kajang disebut dengan “Pangngadakkang” (struktur adat). Dalam struktur kelembagaan adat, mengenai peran dan fungsi lembaga adat bersumber dari Pasang Ri Kajang.

Dalam susunan kelembagaan Adat Ammatoa Kajang, Ammatoa ditempatkan sebagai puncak pimpinan dalam adat dan pemerintahan, yang dibawahnya ada yang disebut Anrong yang terdiri dari dua pejabat, yakni Anrong ta ri Pangi dan Anrong ta ri Bongkina. Kelembagaan adat masyarakat Ammatoa Kajang memiliki struktur cukup besar.

Kelembagaan adat Ammatoa Kajang terdiri dari:

  • 1. Ammatoa Sebagai Pemimpin Suku Kajang dalam
  • 2. Anrongta Baku’ Toayya (Anrongta Ri Pangi) dan Anrongta Baku’ Loloa (Anrongta Ri Bongkina)
  • 3. Ada’ Lima ri Tana Kekea : (Galla Pantama, Galla Lombo’, Galla Malleleng, Galla Kajang, Galla Puto)
  • 4. Ada’ Lima ri Tanah Lohea : (Galla Ganta’, Galla Sangkala, Galla Sapa, Galla Bantalang, Galla Anjuru’, Tu Toa Sangkala)
  • 5. Karaeng Tallua : (Labbiria, Sullehatang, Anak Karaeng)
  • 6. Tutoa : (Tutoa Sangkala, Tutoa Ganta)
  • 7. Ada’ Bali Butta : (Galla Jo’jjolo’, Galla Pattongko’)
  • 8. Kali Kajang
  • 9. Kadaha’
  • 10. Lompo Karaeng 
  • Lompo Ada' adalah Sandro Kajang, Androng Guru

Dilangsir dari brwa.or.id 

Semoga artikel SUKU  KAJANG DI BULUKUMBA ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi tambahan literasi yang bagi kita semua sehingga selalu dapat memiliki pemahaman akan budaya nusantara secara luasnya dan tentang adat dan istiadat serta struktur adat khususnya wilayah SUKU  KAJANG  yang ada di bulukumba.

Salam budaya dan tetap lestarikan alam raya dan adat istiadat demi kelangsungan umat manusia yang bermartabat,aamiin.

Posting Komentar untuk "SUKU KAJANG DI BULUKUMBA"