Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ETIKA DAN KONSEKUENSI ADAT DI SUKU KAJANG

Gambar Adat Di Suku Kajang

 

Manusia dan Etika serta Konsekuensi

Manusia merupakan mahluk hidup yang memiliki akal dan pikiran yang berbeda halnya dengan hewan,tumbuhan maupun ciptaan tuhan lainnya.manusia sebagai masyarakat pada umumnya merupakan sosial kontrol akan segala hal yang ada disekitarnya.manusia juga sebagai human social yang tidak dapat hidup tampa manusia atau masyarakat lainnya.sebab manusia satu dan lainnya sangat saling berketergantungan.

Manusia secara umum memahami eksistensi etika dan hukum yang ada berlaku baik secara verbal maupun non verbal. Etika menjadi suatu pandangan hidup dan berkehidupan yang diyakini dapat memberi batasan pemahaman antara yang baik dan yang buruk,yang benar dan yang salah dan lain sebagainya.hal tersebut juga akan senada dengan pemahaman kita tentang hukum yang juga berupa batasan prilaku manusia yang terikat oleh batasan-batasan atau koridor kebermasyarakatan.

Pengertian Etika

Etika yang berasal dari kata Yunani (ethos) yang berarti adat istiadat atau kebiasaan hidup yang baik,baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat, Etika berkaitan dengan nilai-nilai,tata cara hidup yang baik. Arti dari pengertian pertama sama persis dengan pengertian moralitas
Selain dari itu,pengertian Etika sebagai Filsafat Moral, atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam adat istiadat,seperti yang dikatakan oleh Magnus- Suseno(keraf,1998) bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan ajaran,mengenai:

1.Nilai dan norma menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
2. Masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada norma moral yang umum
Sedangkan pengertian etika yang lainnya juga menjelaskan tentang sikap dan konsekuensinya terhadap aturan adat dan budaya yang disebut sebagai norma-norma seperti;

1.    Norma Khusus: aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan-kegiatan khusus
2.    Norma Umum:
a. Norma sopan santun :Norma yang mengatur pola prilaku dan sikap lahiriah manusia
b.Norma hukum : Norma wajib,dan diharapkan keberlakuannya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia
c.Norma moral : Aturan mengenai sikap dan prilaku manusia sebagai manusia

Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian secara kritis tentang adat kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma perilaku manusia yang dianggap baik ataupun buruk.

Manfaat Etika

Adapun manfaat dari menjaga etika diantaranya adalah;
- Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
- Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh  dirubah.
- Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
- Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai Tujuan Etika
- Untuk menjunjung tinggi martabat etika di masyarakat
- Untuk memelihara dan menjaga kesejahteraan masyarakat
- Untuk mrningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi
- Untuk menentukan baku standar sendiri
- Untuk penilaian di masyarakat mengenai baik atau buruknya pribadi seseorang

Oleh karena itu sekarang ini banyak sekali sekolah-sekolah bahkan di kampus dan kantor lebih menekankan akan pentingnya etika dan moral. Pendidikan etika dan moral tidak memandang usia, tidak hanya remaja saja yang harus semakin menekankan etika dan moral, tetapi semua kalangan dari yang kecil sampai dewasa harus sadar akan pentingnya kedua hal tersebut. 

Pengertian Konsekuensi

Konsekuensi yang berhubungan dengan sebab akibat,juga berhubungan erat dengan psikologis manusia itu sendiri. Menurut tulisan Haibunda memaparkan penjelasan sedikit tentang pengertian konsekuensi oleh ahli Terapis dan Coaching Keluarga, Debbie Pincus, MS LMHC, menjelaskan konsekuensi adalah hal-hal yang mengalir secara alami dari pilihan, tindakan, dan keputusan seseorang. Nah, konsekuensi ini bisa "buruk" dan "baik". Contohnya, apabila kita makan berlebihan, konsekuensinya bisa jadi sakit perut. Tapi jika kita baik terhadap orang lain, mereka mungkin akan berlaku baik juga sebagai balasannya.

Konsekuensi adalah dampak yang terjadi jika suatu keputusan tertentu diambil. Kosekuensi adalah sesuatu yang tidak mau harus kita terima. Perilaku yang baik terhadap apa yang dilakukan manusia tentunya akan berdampak positif kedepannya begitu pula sebaliknya. Etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia, karena dengan adanya etika membuat manusia berorientasi bagaimana ia menjalankan kehidupannya dalam tindakannya sehari-hari, dan bisa membedakan perbuatannya benar atau salah. Tapi dalam kenyataanya etika perlahan-lahan mulai hilang seiring perkembangan zaman, coba kita lihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar. Banyak sekali persoalan yang melanggar etika, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya etika. Akibatnya terjadi berbagai peristiwa yang melanggar moral. Coba kita lihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar, banyak sekali persoalan yang melanggar etika. Kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya etika yang menyebabkan terjadi berbagai peristiwa yang melanggar moral. Saduran dari Wawasan Proklamator.

Pengertian Adat

Adat Istiadat adalah kebiasaan turun-temurun yang dilakukan berulang- ulang yang telah menjadi tradisi atau ciri khas dari suatu daerah atau seperangkat nilai atau norma, kaidah dan keyakinan sosial yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat desa dan atau satuan masyarakat.

Adat juga kerap kali dihubungkan dengan budaya dan tradisi.salah satu adat budaya dan tradisi suku kajang adalah pakaian hitam. Pakaian hitam yang juga sebagai lambang dan simbol suku yang memegang tradisi ini di wilayah bulukumba adalah menganggap bahwa pakaian hitam menyimbolkan arti kesederhanaan dan kesetaraan bersosial dalam wiayah mereka.dan hal tersebut merupakan adat ,tradisi atau budaya yang harus dihormati dan kalau perlu harus didukung akan kelstariannya.

Menurut Wikipedia menuliskan pengertian adat sebagai beikut, Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang mengatur tingkah laku manusia antara satu sama lain yang lazim dilakukan di suatu kelompok masyarakat.[1] Adat yang memiliki sanksi disebut dengan hukum adat sedangkan yang tidak memiliki sanksi disebut dengan kebiasaan. Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Pelanggaran terhadap adat istiadat ini akan menerima sanksi yang keras dari anggota lainnya.

Suku Kajang

Masyarakat Kajang dicirikan dengan pakaiannya yang serba hitam. Pakaian hitam tersebut memiliki makna kebersahajaan, kesederhanaan atau kesetaraan masyarakatnya.Pakaian hitam juga agar mereka selalu ingat akan kematian atau dunia akhir. Kesetaraan tak hanya terlihat dari pakaian, tapi juga dari rumah.Semua rumah bentuk dan ukuran rumahnya memiliki kesamaan, kecuali rumah Ammatoa. Sebuah pemukiman warga yang mengarah ke barat. Camat Kajang Andy Buyung Saputra mengatakan masyarakat Amatoa atau Kajang hidup dengan kearifan lokalnya. Mereka diatur oleh pasangri kajang yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat hukum adat Amatoa Kajang itu sendiri. Liputan 6.com.

Suku Kajang Tana Toa adalah suku di Daerah Kabupaten Bulukumba, tepatnya di Sulawesi Selatan. Suku Kajang Tana Toa ini merupakan salah satu diantara ribuan suku yang ada di indonesia yang masih memegang erat adat istiadat daerahnya,tradisi dan budaya.

Daerah dengan sebutan Tana Toa ini,memiliki beberapa tradisi unik yang berupa ritual yang sulit diterima akal logika manusia. Tradisi inilah juga menjadi penanda bedanya suku ini dengan suku daerah lain dan hal ini pula menjadikannya sebagai salahsatu kearifan lokal di kabupaten Bulukumba.

Salah satu tradisi yang paling terkenal terkenal di Suku Kajang Tana Toa adalah Doti. Doti sendi bangi masyarakat sulawesi selatan pada umumnya dianggap sebagai cara atau media yang digunakan seseorang sebagai teluh atau guna-guna untuk menyerang seseorang dengan secara magis. 

Meski umumnya santet yang dikirim seseorang karena urusan pribadi seperti dendam atau perselisihan,berbeda halnya dengan Doti dari suku kajang yang dapat dikirim darinjarak jauh dan bahkan bis dapat menyerang beberapo orang sekaligus.

Doti dalam suku kajang adalah salah satu cara yang mereka gunakan dalam menyelesaikan masalah dalam hal lain. Cara dan metodenya pun berbeda dengan santet yang lainnya,namun media yang digunakan memiliki sedikit kesamaan dengan santet daerah atau suku lain.yakni menggunakan foto atau bagian tubuh dan juga menggunakan hewan misalnya ayam sebagai media mengantarkan atau pengganti target secara tak langsung.Adapun efek atau dampak dari doti ini sangatlah fatal bahkan bisa menghilangkan nyawa.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi tambahan literasi yang bagi kita semua sehingga selalu dapat memiliki pemahaman akan budaya nusantara secara luasnya dan tentang adat dan istiadat serta struktur adat khususnya wilayah suku kajang yang ada di bulukumba.

Salam budaya dan tetap lestarikan alam raya dan adat istiadat demi kelangsungan umat manusia yang bermartabat,aamiin.


Posting Komentar untuk "ETIKA DAN KONSEKUENSI ADAT DI SUKU KAJANG"